Minimal Design

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's standard dummy text ever since the 1500s, when an unknown printer took a galley of type and scrambled it ...

Easy to use theme’s admin panel

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's standard dummy text ever since the 1500s, when an unknown printer took a galley of type and scrambled it ...

Featured posts

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's standard dummy text ever since the 1500s, when an unknown printer took a galley of type and scrambled it ...

Hello, I am Vk bhardwaj and i do awsome Blogger Template Designs for your blog, download templates at Www.BestTheme.Net. Thanks A Lot

Archive for 2010

foto berita artikel

Mungkin ini pertama kalinya Apple melelang komputernya. Apple 1 yang menjadi computer original buatan Steve Wozniak dan Steve Jobs telah dibeli oleh Mario Boglione, seorang kolektor asal Turin, Talia, dalam promo Christies, Selasa (23/11). Masih dalam box originalnya, lengkap dengan motherboard, komponen microprocessor dan ekstra RAM, juga surat yang ditandatangani oleh Jobs, CEO Apple.

Apple 1 merupakan PC pertama yang memiliki motherboard rakitan. Apple 1 dulu dijual laku seharga $666.66, yang kemudian dihentikan penjualannya sejak Oktober 1977 dan diperkirakan masih ada 50 computer lama tersisa yang masih ada di Apple. muhistkj.blogspot.com

read more

Sesuaikan ukuran huruf: Perkecil font Perbesar font
foto berita artikel

Nintendo : Apple lebih menyakitkan dibanding Microsoft

Nitendo mengutarakan bahwa saat ini Apple merupakan ancaman besar dari bisnis dibandingkan dengan Microsoft. Ungkapan tersebut dilontarkan Presiden Nitendo Amerika Reggie Fils-Aime pada sebuah wawancara dengan Forbes beberapa waktu yang lalu. “Saya pikir, dalam jangka waktu yang panjang Apple dapat menyakiti kami lebih dari Microsoft,” ujarnya. Namun, itu tidak berarti Apple dapat mengalahkan Nitendo. Apple dapat memberikan kenyamanan kepada pengguna perangkatnya, tapi Nitendo memberikan pengalaman bermain lebih baik disbanding dengan Apple.

read more

foto berita artikel Akhirnya, Indonesia berencana untuk membuat bisnis komersial layanan LTE (Long Term Evolution) atau 4G di tahun 2012 mendatang. Menurut Menkominfo, seperti yang dilansir dari kantor berita Antara, dibutuhkan waktu lama untuk banyak riset dan penelitian untuk menentukan apakah sebuah layanan teknologi dapat diadopsi atau tidak.

LTE sendiri adalah suatu teknologi radio yang mampu menawarkan kapasitas dan kualitas kecepatan data hingga 172 Mbps. Ujicoba penggunaan teknologi LTE ini digelar oleh Telkomsel, setelah dioperasikannya mobile broadband berbasis dual carrier HSPA+. Untuk tahap awalnya, Telkomsel akan bekerja sama dengan vendor penyedia jaringan mobile phone, seperti Huawei, Ericsson, dan Nokia Siemens Network. (muhistkj.blogspot.com)

read more


foto berita artikel

Sebuah jejaring sosial baru bernama RockMelt telah dirilis. RockMelt merupakan kombinasi antara Facebook di bagian depan halaman situs dan browser web. RockMelt dibangun di browser web open source Chromium Google. Namun, user tidak dapat men-download RockMelt tanpa login dulu ke Facebook. Sekali user sudah memiliki aplikasi ini, maka user harus login ke Facebook dan memberikan izin ke RockMelt untuk menampilkan dan memanipulasi data Facebook sebelum user bisa meng-install-nya ke komputer.

RockMelt hampir sama seperti Chrome, yang mudah menggunakan multi tab di atas dan cepat.RockMelt memiliki toolbardi sisi browser, di sisi kiri ada icon teman di Facebook dan di sisi kanan ada icon untuk Twitter dan RSS Feeds user. Icon kecil tersebut memiliki warna, sehingga user dapat mengetahui siapa saja yang sedang aktif/online atau sudah memposting sesuatu. Ketika diklik, maka sebuah panel akan muncul, kemudian aplikasi IM di Facebook dan sebagainya. Untuk panel RSS Feeds akan menampilkan list berita baru.

RockMelt ini masih hadir dalam versi beta, sehingga tidak semua fitur bisa tertampil, seperti komponen Twitter yang belum bisa bekerja, namun akan menyediakan akses ke tweet teman user, membuat retweet, reply atau memasukkan tweet baru. muhistkj.blogspot.com

read more

foto berita artikel

Tool unlocking Windows Phone 7 pertama dirilis

Beberapa hari setelah berita pertama tentang kemungkinan jailbreaking pada Windows Phone 7 dibuat, kini muncul alat unlocking pertama untuk WP7. Solusi perangkat lunak baru tersebut memiliki tujuan yang sederhana, yaitu memungkinkan sideloading aplikasi pada handset yang berjalan dibawah sistem operasi Windows Phone 7. Pada dasarnya, alat yang diinstal pada PC desktop berbasis Windows ini akan menghapus blok yang menempatkan Microsoft pada OS, sehingga memungkinkan hanya instalasi aplikasi yang tersedia untuk didownload melalui Windows Phone Marketplace. Aplikasi baru yang disebut ChevronWP7 ini disampaikan trio Rafael Rivera, Chris Walsh dan Long Zheng di softpedia.

Mereka mengungkapkan bahwa terobosan tersebut menarik bagi pengguna Windows Phone 7 untuk membuka perangkat WP7 tanpa akun pengembang Marketplace. Unlocking memungkinkan sideloading aplikasi eksperimental tidak akan dipublikasikan ke Marketplace. Ini hanya rilis pertama yang berarti bahwa mungkin terdapat gangguan. Namun, trio tersebut berjanji akan memberikan solusi lebih lanjut juga. “Karena ini adalah rilis pertama kami, pengguna mungkin mengalami masalah,” ungkap salah seorang dari mereka.

Pengguna Windows Phone 7 yang tertarik untuk mencoba lebih dari sekedar aplikasi Microsoft lewat Marketplace, kini dapat langsung mendownload dan menginstal pada setiap PC desktop yang berjalan dibawah sistem operasi Windows XP SP2, Vista, Windows 7. Alat ini benar-benar aman dan reversibel untuk telepon. Bahkan, trio penemu alat ini mengungkapkan bahwa ChevronWP7 dapat merelock telepon.
(muhistkj.blogspot.com)

read more

foto berita artikel

SSD Kingston USB 3.0 tampil cepat dan mengesankan

Pada saat datang dengan SSD, Kingston memberikan warna merah terhadap produknya. Namun, ketika merancang USB 3.0 SSD, Kingston tampil dengan gaya lain dari biasanya. Kingston baru saja merilis koleksi SSD yang ditujukan untuk segmen pasar yang menengah dengan tidak mengabaikan pasar konsumen lainnya. Bahkan, Kingston telah bekerja pada sebuah SSD tertentu yang tidak hanya memenuhi kebutuhan penyimpanan dan kecepatan pengguna, tetapi juga mudah dibawa kemanapun. SSD portabel milik Kingston tersebut memiliki seri HyperX dengan USB 3.0.

USB 3.0 merupakan iterasi terbaru dari standar USB dan memiliki transfer teoritis maksimum sekitar 5 Gbps. Hal ini membuat sekitar sepuluh kali lebih cepat daripada antarmuka USB 2.0. Menurut Engadget Spanyol, Kingston hanya siap untuk memulai pengiriman produk terbaru mereka dalam tiga kapasitas penyimpanan yang berbeda. Kapasitas terkecil yaitu 64 GB, sementara dua lainnya adalah dari 128 GB dan 256 GB. Desain mereka melibatkan casing logam halus dan berwarna biru yang hampir sama dengan seri HyperX RAM PC.

Kinerja aktual dari SSD ini seperti kemampuan membaca yang mencapai sampai dengan 195 MB/s, sedangkan kinerja write secepat 160 MB/s. Sayangnya, pihak Kingston tidak memberikan keterangan resmi berkaitan dengan harga. Namun, bagi pengguna yang ingin melihat detail produk ini dapat langsung mengunjungi situs resmi Engadget Spanyol melalui video yang disediakan. ( muhistkj.blogspot.com)

read more


foto berita artikel

Siapa yang kenal dengan Marko Calasan?

Pada awalnya mungkin bukanlah siapa-siapa sebelum Calasan yang masih berusia 9 tahun telah mendapatkan Microsoft Certified sebanyak 4 kali, yakni MCP, MCDST, MCSA dan MCSE, dan kini sedang mengerjakan project untuk certificate kelimanya, yakni dengan Bing untuk meraih Microsoft Certified Trainer. Ia tinggal di bagian Republik Yugoslavia terdahulu, Macedonia. Hal yang mengejutkan adalah ia masih berusia muda, namun ia sudah pandai menggunakan komputer.

Menurut Network World, ketika ditanya kapan pertama kali ia menggunakan komputer, ia menjawab ketika usia 3 tahun, dan ia hanya membuka sedikit aksi seperti personalisasi Windows, meng-instal Windows, membuat koneksi remote desktop dengan workstation dan server di lokasi yang berjauhan, dan sebagainya. Ketika ditanya mengenai rencana 10 tahun ke depan, Calasan menjawab ia berharap dapat menulis buku instruksi Windows 7 untuk semua level, dan ia juga memilih Bing sebagai fokus projectnya sekarang ini.
Ketika ditanya soal mana yang ia pilih, antara Windows atau Mac OSX, ia menjawab, “Untuk setiap orang memiliki pilihan yang berbeda-beda, sehingga untuk diriku, menggunakan Windows karena ia puas dengan keamanan, kestabilan, produktivitas dan keuntungan lainnya dari system operasi Microsoft Windows. (muhistkj.blogspot.com)

read more

foto berita artikel

Hitachi kenalkan 3TB HDD lewat website

Meskipun belum mengeluarkan pengumuman secara resmi, Hitachi tampaknya telah selesai mengembangkan hardisk drive sendiri dengan kapasitas 3 TB. Produk terbaru tersebut diberi nama Deskstar 7K3000. Kehadiran Deskstar 7K3000 akan semakin memanaskan kompetisi hardisk drive diantara dua kompetitornya yaitu Seagate dan Western Digital. Kedua kompetitor Hitachi tersebut baru saja meluncurkan hard drive dengan kapasitas tertinggi. Melalui laman resminya Hitachi telah mengenalkan dua produk terbarunya yaitu Deskstar 7K3000 dan Deskstar 5K3000. Namun, pengenalan tersebut tidak termasuk dalam tahap perilisan produk secara resmi.

Deskstar 5K3000 memiliki kecepatan platter di tanda 5k serta memori buffer yang mencapai 32MB. Keunggulan utama yang dimiliki produk ini adalah Deskstar 5K3000 tersambung dengan komputer melalui koneksi SATA 6.0 Gbps. Produk lainnya milik Hitachi adalah Deskstar 7K3000 yang telah disebut diawal artikel ini. Seperti nama yang dimilikinya, hard drive ini memiliki kecepatan putar 7.200 RPM. Keunggulan Deskstar 7K juga sama dengan saudaranya yaitu memiliki antarmuka SATA 6.0 Gbps dan juga memori buffer 64 MB.

Deskstar 7K3000 dan 5K3000 tersedia dalam dua pilihan kapasitas penyimpanan tambahan selain 3TB. Untuk Deskstar 7K3000 memiliki kapasitas penyimpanan 1,5 TB dan 2 TB. Sedangkan untuk Deskstar 5K3000 memiliki kapasitas penyimpanan 1 TB dan 2 TB. Namun, hingga kini Hitachi belum memberikan keterangan resmi berkaitan pengenalan produk mereka melalui situs resmi Hitachi. Selain itu, harga dari kedua produk baru tersebut juga belum diberikan Hitachi. (muhistkj.blogspot.com/beritanet)

read more


I. APA ITU FREE/OPEN SOURCE SOFTWARE

Menurut David Wheeler, secara umum program yang dinamakan free software (perangkat lunak bebas) atau open source software (perangkat lunak sumber terbuka) adalah program yang lisensinya memberi kebebasan kepada pengguna menjalankan program untuk apa saja, mempelajari dan memodifikasi program, dan mendistribusikan penggandaan program asli atau yang sudah dimodifikasi tanpa harus membayar royalti kepada pengembang sebelumnya. (Sumber: http://www.dwheeler.com/off_fs_why.html). Free/Open Source Software (FOSS) atau perangkat lunak bebas dan open source (PLBOS) telah menjadi sebuah fenomena internasional. Dalam beberapa tahun terakhir, FOSS mengalami perubahan besar dari sebuah kata yang relatif tidak dikenal menjadi sebuah kata popular terbaru. Namun, istilah FOSS tetap belum mudah dipahami mengingat FOSS merupakan konsep baru, misalnya apa saja pengertian FOSS dan apa saja cabang atau jenis-jenisnya. Bab-bab selanjutnya berikut ini memberikan penjelasan yang baik tentang fenomena FOSS, filosofinya, perbedaannya dengan program yang bukan FOSS, dan metoda pengembangannya.

II. FILOSOFI FOSS

Ada dua filosofi pokok pada kata FOSS, yaitu filosofi dari FSF (Free Software Foundation) atau Yayasan perangkat Lunak Bebas, dan filosofi dari OSI (Open Source Initiative) atau Inisiatif Sumber Terbuka. Kita mulai pembahasan dengan filosofi FSF, sesuai dengan urutan sejarah dan karena posisi FSF sebagai pionir dalam gerakan FOSS ini. Tokoh utama gerakan FSF adalah Richard M. Stallman, sedangkan tokoh gerakan OSI adalah Eric S. Raymond dan Bruce Perens.
Menurut FSF, perangkat lunak bebas mengacu pada kebebasan para penggunanya untuk menjalankan, menggandakan, menyebarluaskan/menditribusikan, mempelajari, mengubah dan meningkatkan kinerja perangkat lunak. Tepatnya, mengacu pada empat jenis kebebasan bagi para pengguna perangkat lunak, yaitu:

  1. Kebebasan untuk menjalankan programnya untuk tujuan apa saja (kebebasan 0).
  2. Kebebasan untuk mempelajari bagaimana program itu bekerja serta dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda (kebebasan 1). Akses pada kode program merupakan suatu prasyarat.
  3. Kebebasan untuk menyebarluaskan kembali hasil salinan perangkat lunak tersebut sehingga dapat membantu sesama anda (kebebasan 2).
  4. Kebebasan untuk meningkatkan kinerja program, dan dapat menyebarkannya ke khalayak umum sehingga semua menikmati keuntungannya (kebebasan 3). Akses pada kode program merupakan suatu prasyarat juga.

Filosofi OSI agak berbeda. Ide dasar open source sangat sederhana. Jika para pemrogram dapat mempelajari, mendistribusikan ulang, dan mengubah kode sumber sebagian perangkat lunak, maka perangkat lunak itu berkembang. Masyarakat mengembangkannya, mengaplikasikannya, dan memperbaiki kelemahannya.
OSI difokuskan pada nilai-nilai teknis dalam pembuatan perangkat lunak yang berdaya guna dan dapat dihandalkan, dan pendekatan istilah OSI ini lebih sesuai kebutuhan bisnis daripada filosofi FSF. OSI tidak terlalu fokus pada isu moral seperti yang ditegaskan FSF, dan lebih fokus pada manfaat praktis dari metoda
pengembangan terdistribusi dari FOSS. Meskipun filosofi dasar kedua gerakan ini berbeda, FSF dan OSI berbagi area yang sama dan bekerja sama dalam hal-hal praktis, seperti pengembangan perangkat lunak, usaha melawan perangkat lunak proprietary, paten perangkat lunak, dan sejenisnya. Richard Stallman mengatakan bahwa gerakan perangkat lunak bebas dan gerakan open source merupakan dua “partai politik” dalam komunitas yang sama.

III. METODA PENGEMBANGAN FOSS

Model pengembangan FOSS adalah unik, dan menjadi sukses karena muncul bersamaan dengan berkembangnya internet dan efeknya yang luar biasa di bidang komunikasi. Analogi Katedral dan Bazar digunakan untuk membedakan model pengembangan FOSS (Bazar) dengan metode pengembangan perangkat lunak tradisional (Katedral).
Pengembangan perangkat lunak tradisional diibaratkan dengan cara katedral dibangun pada masa lalu. Kelompok kecil tukang batu secara hati-hati merencanakan sebuah desain dalam tempat yang terisolasi, dan segala sesuatunya dibuat dalam sebuah usaha tunggal. Sekali katedral berhasil dibangun, maka dianggap selesai, dan hanya sedikit dilakukan perubahan lanjutan. Perangkat lunak secara tradisional dibuat dengan gaya yang serupa itu. Sekelompok pemrogram bekerja dalam suatu isolasi (misalnya di sebuah perusahaan), dengan perencanaan dan manajemen yang hati-hati, hingga bekerjaanya selesai dan program dirilis ke publik. Sekali dirilis, program dianggap selesai, dan selanjutnya hanya ada pekerjaan terbatas untuk program itu.
Sebaliknya, pengembangan FOSS lebih mirip dengan sebuah bazar, yang tumbuh secara organis. Dalam sebuah bazar, pedagang awal datang, membangun struktur, dan memulai bisnis. Pedagang-pedagang berikutnya datang dan membangun strukturnya masing-masing. Perkembangan bazar nampak menjadi gaya yang tidak teratur. Pada dasarnya para pedagang diarahkan untuk membangun struktur minimal yang dapat berfungsi sehingga mereka bisa memulai berjualan. Tambahan dibuat sesuai kebutuhan dan keadaaan selanjutnya. Dengan model serupa, pengembangan FOSS dimulai dari yang tidak terstruktur. Pengembang merilis kode programnya ke publik meskipun baru berfungsi secara minimal, dan kemudian mengubah programnya sesuai umpan balik yang diberikan publik. Pengembang lain bisa ikut mengembangkan program itu berdasar kode-kode yang telah ada. Pada periode waktu tertentu, keseluruhan sistem operasi dan aplikasi menjadi tumbuh dan berkembang secara terus menerus.

Metoda pengembangan “bazar” telah dijadikan pilihan untuk mendapatkan beberapa kelebihan berikut ini:

  1. Mengurangi duplikasi kerja: Dengan merilis program lebih cepat, dan memberikan izin kepada pengguna untuk megubah dan meredistribusi kode sumber, pengembang FOSS memanfaatkan kembali karya yang dihasilkan oleh compatriots. Skala ekonomi dapat menjadi sangat besar. Daripada 5 pengembang software pada sepuluh perusahaan mengembangkan aplikasi jaringan yang sama, ada potensi 50 pengembang melakukan secara bersamaan membentuk kerja sama kombinasi. Mengurangi duplikasi kerja akan membuat skala pengembangan FOSS menjadi besar, karena ribuan pengembang di seluruh dunia dapat bekerja sama.
  2. Membangun di atas karya lain: Dengan ketersediaan kode sumber untuk membangun program, waktu pengembangan menjadi pendek. Banyak projek FOSS berbasis program yang dihasilkan projek lain untuk menambah fungsionalitas yang diperlukan. Sebagai contoh, projek server web Apache lebih memilih memanfaatkan projek OpenSSL daripada menulis sendiri kode kriptografi, sehingga mengehmat jutaan jam untuk pembuatan program dan pengujiannya. Bahkan jika kode sumber tidak dapat secara langsung digabungkan, ketersediaan kode sumber memudahkan pengembang untuk belajar bagaimana projek lain memecahkan masalah yang sama.
  3. Kendali mutu yang lebih baik: Semakin banyak orang menggunakan dan mengevaluasi kode sumber, maka kesalahan yang ada akan mudah ditemukan dan diperbaiki secara cepat. Aplikasi proprietary bisa saja menerima laporan kesalahan, tetapi karena pengguna tidak dapat akses ke kode sumber, maka pengguna hanya bisa sebatas melaporkan. Pengembang FOSS sering menemukan bahwa pengguna yang memiliki akses ke kode sumber tidak hanya bisa melaporkan kesalahan, namun juga menjelaskan lebih tajam apa penyebabnya, dan dalam beberapa kasus pengguna dapat mengirimkan kode perbaikannya. Ini sangat mengurangi waktu pengembangan dan kontrol terhadap kualitas.
  4. Mengurangi biaya perawatan: Biaya perawatan software sering sama atau lebih besar dari biaya pengembangan awal. Jika sebuah perusahaan merawat software sendirian, maka pekerjaan itu menjadi sangat mahal. Dengan menggunakan model pengembangan FOSS, biaya perawatan dapat dibagi di antara ribuan pengguna potensial, sehingga mengurangi biaya perawatan per orang atau organisasi. Demikian pula peningkatan kemampuan software dapat dilakukan oleh banyak organisasi atau individu, yang hasilnya akan lebih efisien dalam menggunakan sumber daya.

IV. SEJARAH FOSS

Gerakan FOSS dimulai dalam budaya “hacker” yang terjadi pada beberapa laboratorium ilmu komputer (Stanford, Berkeley, Carnegie Melion, dan MIT) di ahun 1960an dan 1970an. Komunitas pemrogram adalah kecil dan saling terkait secara dekat. Kode program disebarluaskan di antara anggota komunitas. Jika Anda membuat perbaikan, Anda diharapkan untuk mengirim kode Anda ke komunitas pengembang.

4.1. Sejarah Singkat Gerakan FOSS
Gerakan FOSS boleh dikatakan dimulai sejak awal mula industri komputer, meskipun tidak dinyatakan secara formal atau dengan konsep yang jelas. Hanya saja pada akhir 1970an dan awal 1980an
terjadi konflik antara konsep saling berbagi perangkat lunak dengan konsep perangkat lunak berpemilik (proprietary). Acuan awal konflik ini dibuat oleh William H. Gates III (Bill Gates), dalam pernyataannya yang terkenal “An Open Letter to Hobbyists” (Surat Terbuka kepada para Hobby). Dalam surat tertanggal 3 Februari 1976 itu ia mencemooh budaya berbagi perangkat lunak yang telah umum berlaku: Mengapa ini? Hobbyists harus hati-hati, sebagian besar Anda mencuri perangkat lunak Anda. Perangkat keras harus dibeli, tetapi perangkat lunak menjadi sesuatu untuk dibagi. Siapa yang mau peduli jika orang yang bekerja untuk itu mengambil bayaran? Perangkat lunak proprietary ingin mengambil kesempatan pada tahun-tahun berikutnya. Di laboratorium kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) MIT pada awal 1980an, sebuah perusahaan bernama Symbolics didirikan, lalu mengambil kode-kode yang tersedia secara bebas (bahasa pemrograman LISP) dan menjadikannya proprietary (tidak tersedia bebas alias berpemilik). Dalam prosesnya, ini berarti menghapus budaya berbagi perangkat lunak di laboratorium MIT saat itu. Namun, perusakan ini akhirnya akan menghasilkan
kreasi FSF dan budaya FOSS saat ini. Richard Stallman, salah satu anggota laboratorium MIT saat itu, terkejut atas lanjutan persitiwa tersebut. Ini kemudian membentuk pandangannya terhadapat perangkat lunak proprietary, dan membangkitakan keinginannya untuk membuat sistem operasi yang free (bebas). Projek GNU (GNU is Not UNIX) berdiri pada Januari 1984. Dalam dekade berikutnya projek GNU menghasilkan berbagai program atau tool penting merupakan bagian dari sistem operasi. Yayasan perangkat lunak bebas (FSF) didirikan setahun kemudian untuk mempromosikan perangkat lunak dan projek GNU. Namun, hingga 1991 projek GNU belum menghasilkan sistem operasi lengkap karena masih ada kekurangan pada bagian kritis, yaitu kernel. Kernel merupakan inti atau jantung dari sistem operasi. Linus Torvalds yang saat itu mahasiswa tahun kedua Universitas Helsinki membuat dan mendistribusikan kernel seperti UNIX. Sejalan dengan tujuan pengembangan FOSS, kernel yang
kemudian diberi nama Linux itu tersebar secara luas, dikembangkan, dan diaplikasikan menjadi inti dari sistem operasi GNU/Linux. Ada beberapa projek FOSS yang sedang berjalan dalam waktu bersamaan, antara lain server DNS BIND, bahasa pemrograman Perl, dan sistem operasi BSD. Sebagian besar projek itu kemudian bergabung atau saling menguatkan. Sistem operasi GNU/Linux terus tumbuh secara cepat dengan makin lengkap fitur dan kemampuannya. Pada 1997, Linux meledak menjadi berita media, sesuai dengan perkiraan IDC (International Data Corporartion) bahwa Linux telah menguasai 25% sistem operasi server dan memiliki pertumbuhan 25% per
tahun.

Pada 1998, sebagai tanggapan terhadap Netscape yang merilis kode sumber program Netscape Navigator sebagai FOSS, sekelompok pengembang FOSS bergerak bersama dan label “Open Source” digulirkan. Gerakan ini lalu
membentuk OSI (Open Source Initiative) dan OSD (Open Source Definition). Tujuan utama gerakan ini untuk mengajak dunia bisnis memberi penekanan kepada proses pengembangan FOSS, dan mengalihkan perhatian dari gerakan perangkat lunak bebas (Free Software) yang kontroversial saat itu.

Pada 1999, perusahaan distributor GNU/Linux Red Hat berhasil go public atau IPO (Initial Public Offering) dengan meraup dana dari pasar saham senilai US$ 4,8 milyar (sekitar Rp 43 trilyun jika 1US$ = Rp 9.000,). Sukses lain IPO perusahaan FOSS saat itu adalah VA Linux (US$ 7 milyar atau Rp 63 trilyun), Cobalt Networks (US$ 3,1 milyar atau Rp 28 trilyun), dan Andover.net (US$ 712 juta atau Rp 6,4 trilyun). Sebagai anak baru dari FOSS, kesuksesan GNU/Linux menunjukkan bahwa era FOSS telah benar-benar tiba.

V. MENGAPA FOSS?

Perangkat lunak open source telah disebut dengan beberapa istilah baik dan buruk, antara lain: gerakan, mode, virus, konspirasi komunis, hati dan jiwa dari internet. Tetapi ada satu poin yang sering dilupakan orang bahwa perangkat lunak open source juga merupakan kendaraan yang sangat efektif untuk mentransfer kekayaan dari dunia industri ke negaranegara berkembang. Itu diungkapkan Andrew Leonard dalam tulisannya “An Alternative Voice: How the TechPoor Can Still Be Software Rich” (bagaimana yang miskin teknologi dapat tetap menjadi kaya
perangkat lunak).

Apakah FOSS selalu Free?
Mitos terkenal di seputar FOSS adalah selalu gratis, yang artinya tidak ada biaya sama sekali. Ini benar hanya untuk tingkatan tertentu, misalnya tidak perlu biaya izin untuk mendownload atau menggandakan, misalnya iso CD IGOS Nusantara atau Fedora. Mitos itu tidak benar untuk aplikasi FOSS yang membutuhkan biaya
dalam pengemasan, instalasi, support, pelatihan, dan lain-lain. Banyak distro Linux seperti Red Hat, SUSE, Mandriva, Debian, Ubuntu, dan lain-lain dapat diperoleh tanpa biaya lisensi untuk mendownloadnya
melalui internet. Dalam hal ada biaya lisensi, hampir semua biaya lisensi aplikasi FOSS lebih murah
dibandingkan lisensi perangkat lunak proprietary. Namun, biaya penggunaan FOSS tidak hanya biaya pemaketan atau infrastruktur. Ada juga biaya personal, biaya perangkat keras, biaya yang hilang (opportunity costs) misalnya karena peralihan, dan biaya pelatihan. Dengan menghitung biaya total kepemilikan atau TCO (Total Costs of Ownership), akan tergambar penghematan yang diperoleh jika menggunakan FOSS. (muhistkj.blogspot.com)

read more


Saat ini Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia yaitu 230 juta jiwa. Namun sangat disayangkan minat rakyat Indonesia dalam melakukan penelitian sangat terbatas. Berbagai kendala, hambatan banyak menyurutkan langkah para peneliti untuk berprestasi, baik tingkat nasional maupun regional. Berdasar atas latar belakang inilah, Kementerian Negara Riset dan Teknologi menyelenggarakan acara dialog interaktif Success Story of Indonesian Leading Scientists and Engineers, dimana acara ini merupakan ajang berbagi/sharing pengalaman, kendala, dan harapan dari para peneliti Indonesia yang telah berhasil menerima penghargaan dari Committee for Scientific and Technological Cooperation of OIC member (Comstech). Acara ini sangat menarik untuk diikuti, karena dimoderatori sendiri oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi, Kusmayanto Kadimanto. Sebagian besar peneliti tersebut telah mempublikasikan karya ilmiah mereka di Jurnal Internasional, di bidang Medical Sciences, Fisika Partikel, Fisika Terapan, Fisika Nuklir, Farmasi, dan bidang Kimia.

Dialog interaktif ini diselenggarakan di Gedung DRN, Puspiptek Serpong, pada hari Jumat, 12 September 2008 yang dihadiri para pejabat di lingkungan LPND Ristek. Adapun keenam peneliti tersebut antara lain Dr. Gunawan Indrayanto, Dr.Terry Mart, Dr. Efendi, Dr.Muhilal, Dr. Koo Hendrik Kurniawan, Dr.Tjia May On. Beberapa hal yang dapat dijadikan pelajaran dari dialog ini adalah ditengah keterbatasan dana penelitian, banyak dari anak bangsa Indonesia berhasil mendobrak hal tersebut yaitu dengan menawarkan kerjasama dengan pihak luar negeri. Para peneliti berkeyakinan bahwa rakyat Indonesia dapat menjadi peneliti berkaliber Internasional, apabila didukung semangat, disiplin, dan kerja keras.

Comstech sendiri merupakan komisi khusus dibawah Persatuan negara Islam (OKI), yang dididirikan pada tahun 1981. Tujuan pendirian Comstech adalah menjalin kerjasama di bidang llmu Pengetahuan dan Teknologi diantara 57 negara OKI, dimana Indonesia menjadi salah satu anggotanya. (muhistkj.blogspot.com)

read more